Assalamu’alaikum…
Bagaimana kabar saudara – saudariku , sahabat – sahabati ku?
Semoga selalu didalam lindungannya … Aaminn
Tentang novel yang pernah saya baca ‘Aku Harus Jadi Malaikat’ karya
Zakiyah D. Aziz
Tepatnya novel ini saya pinjem
diperpustakaan Unipdu , pada tanggal 26 Desember 2015 dan harus dikembalikan
tanggal 31 Desember 2015, maklum saya belum punya cukup uang untuk membelinya
jadi ya pinjem sajalah hehe… saya membaca novel ini sehabis pulang dari perpus
dan besok paginya Alhamdulillah selesai. Saya lebih senang baca novel / buku
lainnya yang menarik dari pada pegang hp/ngotak-ngatik hp sehari semalam
mending baca novel saja (maklum efek jomblo, hehe tapi Alhamdulillah dengan ini
saya bisa banyak membaca dari pada galau – galauan karena pacaran )
Kata orang bahwa bacaan sangat
mempengaruhi otak kita, buku ini menjadi inspirasi .
Dari cerita yang ada dinovel tersebut ,
saya ceritakan singkat saja ya
Seorang laki – laki yang hanya
memiliki satu kaki yang terkenal dengan orang yang gampang emosi, mudah
mengeluh dan pesimistis, bukan tipe orang yang suka diperintah. waktunya selama
ini lebih dihabiskan untuk bermain ketimbang belajar atau bekerja. melakukan
hal – hal yang menyenangkan bersama teman – temannya adalah hal yang paling
disukainya. masuk universitas hanya untuk menaikkan gengsi agar terlihat lebih
gaya. Ibunya selalu mengala dan tidak banyak kata jika dia sudah punya
keinginan. terlebih dia adalah anak kampung yang baru merasakan euphoria kota
metropolitan. hidupnya hanya untuk bersenang – senang. namun tidak saat tetanus
mulai menggerogoti kakinya.
Dia selalu rindu pada masa lalunya.
dia terlahir sempurna, lengkap dengan dua mata, dua telinga, dua tangan dan dua
kaki. Sebagai anak pertama sepasang pengantin baru yang menikah satu setengah
tahun sebelum kelahirannya, tentunya dia sangat didambakan. orang tuanya
menamainya Adi Nugroho, bayi montok nan gagah lahir ditengah – tengah cinta
yang sederhana. Disebuah kampong di pesisir laut jawa tepatnya daerah demak dia
dilahirkan. kasih sayang pun dia terima dengan sangat cukup dari kedua orang
tua dan kakek neneknya, karena kondisi ekonomi orang tuanya merantau ke Jakarta
dengan berbekal ijazah SMP dan diterima sebagai buruh pabrik elektronika di
Jakarta .
Dari umur 3 tahun hingga SMA dia
diasuh oleh kakek dan neneknya , karena kasih sayang mereka berlebihan, dia
tumbuh menjadi anak yang manja dan cengeng. Tidak mandiri dan mudah mengeluh.
Apalagi diwilayah pesisir ( tempat tinggalnya ) bukanlah hidup yang baik untuk
pertumbuhan jiwanya. jauh dari nilai-nilai religi, masyarakatnya pun terkenal
terbawa arus hedon tradisional. Apa yang disebut orang Jawa sebagai ma lima : madat, maling, main, mabuk, dan
madon adalah hal biasa. Pendidikan bukanlah hal yang prioritas,
mengumpulkan harta kekayaan dan saling pamer seakan sudah menjadi sebuah
tradisi. Selepas SMA, bapaknya meminta dia hijrah ke Jakarta dan kuliah disana.
Dia masuk ke sebuah universitas swasta, dia mempunyai dua adik yang pertama
bernama wahyu dan kedua bernama ningsih.
Dan ternyata setelah dia berhijrah,
jiwanya belum siap untuk tinggal dikota metropolitan. Dia masih rapuh untuk
menghadapi deru pergelutan kota besar, yang bisa menenggelamkan fitrah manusia.
Semester pertama dia lalui dengan hura – hura. Tidak peduli bahwa dia hanya anak
seorang karyawan yang harus hidup sederhana karena membiayai tiga anaknya. Saat
dia dan teman-temannya menonton konser music di Ancol, sebuah kecelakaan kecil
terjadi. Karena banyaknya penonton hingga berdesak-desakan, sandal yang dipakai
pun terlepas. Dan saking asyiknya mengikuti deru irama music yang menghentak
dia pun tak memperhatikan tanah diinjak dan ternyata ada pecahan botol dari
bahan beling. Darah pun seketika mengalir dari telapak kakinya. Namun dia pikir
itu adalah luka biasa yang tidak berbahaya. Itulah awal dari peristiwa tragis
yang saat ini dia alami. Luka yang dia acuhkan lama-kelamaan membengkak,
kakinya terinfeksi. Dan dia tidak mengira luka itu menjalar dan kakinya pun
seakan membusuk. Ternyata dia terkena tetanus. Dari situlah saran dokter agar
kakinya segera diamputasi, kalau tidak penyakitnya akan menjalar keseluruh
tubuh dan bisa menyebabkan kematian .
Itulah awal dari novel ini,,
lalu kok bisa judul novel ini ‘’aku harus jadi malaikat’’ ? bagaimana
kelanjutannya ?
Nah, silahkan baca Novel ini
;) hehe
Semoga Terinspirasi …
Bila Anda mengubah pikiran Anda
Anda mengubah keyakinan diri Anda
Bila Anda mengubah keyakinan diri Anda
Anda mengubah harapan – harapan Anda
Bila Anda mengubah harapan – harapan Anda
Anda mengubah sikap Anda
Bila Anda mengubah sikap Anda
Anda mengubah tingkah laku Anda
Bila Anda mengubah tingkah laku Anda
Anda mengubah kinerja Anda
Bila Anda mengubah kinerja Anda
Anda mengubah nasib Anda
Bila Anda mengubah nasib Anda
Anda mengubah hidup Anda
(Jalaluddin Rumi)
Wa’alaikum Salam…
Tidak ada komentar:
Posting Komentar