Senin, 11 Januari 2016

10 Januari 2016

Pagi hari menjelang siang matahari sudah tidak malu-malu untuk muncul dengan pancaran sinarnya yang tajam menyinari alam semesta, kawasan pesantren sudah dipenuhi oleh mahasiswa FIK yang lalu lalang berangkat kuliah minggu ini, di kelas Ruang 105 aku duduk diurutan paling depan dengan sakit perut yang menyiksa pagi ini, Ya Allah saya mohon jangan kambuhkan penyakit ini, dalam hatiku berbisik memanggil nama Tuhanku. Maag adalah penyakit yang melandaku sejak duduk dibangku kelas 1 SMA, sekali telat makan langsung nyeri ini terasa, tidak heran mama dan ayahku selalu mengkhawatirkan keadaanku dipesantren ini karena penyakit yang tak kunjung sembuh ini.

Pelajaran pancasila sudah dimulai dengan presentasi kelompok 8 dengan judul ‘pancasila sebagai norma dan etika sebagai solusi bagi pemberantakan korupsi’, aku memang tidak konsen mendengarkan materi yang dibawakan oleh kelompok 8, ya tidak lain karena sakit yang menusuk-nusuk perutku. Presntasi berlangsung lalu ditengah sesi Tanya jawab ada yang menanggapi tepat dari sebelah kananku, Jujur itu sulit jangan jauh-jauh hingga ke pejabat, banyak santri-santri di sini yang tak jujur, di zaman yang era globalisasi ini jujur sangatlah mahal, ibaratkan 1000:1 orang jujur di dunia ini,’sahut Aldi. Aku berusaha focus setelah bapak Soehadjo(dosen pancasila) berdiri tepat didepanku dengan menjelaskan materi tersebut. Beliau menjelaskan etika bisa disebut moral, perbedaannya kalau etika : merupakan sistem dari prinsip-prinsip moral atau aturan-aturan perilaku sedangkan moral : prinsip-prinsip yang berkaitan dengan perbuatan baik dan buruk. Korupsi itu melawan kodrat Tuhan, orang yang melakukan korupsi itu lepas dari Iman ‘dalam kata ekstrimnya dari agama’. Meskipun jujur itu sulit, tapi kita harus optimis harus berfikir positif, hati-hatilah dengan fikiran kalian jangan sekali-kali berfikir negative, kita harus melatih diri untuk selalu berfikir positif dan optimis.

Pelajaran usai sekitar jam 11:10, aku bergegas pergi ke kantin sehat untuk membeli makanan disana, sebenarnya jam 11:20 ada kontrak BIKK dengan salah satu dosen pembimbing kami, dengan sepiring nasi ditemani telor ceplok, sayur capcai dan segelas jeruk hangat yang sudah didepan mata saya makan dengan lahapnya berharap agar sakit perut ini sembuh.

Jam sudah menunjukkan angka 11:35 saya bergegas naik tangga karena Lab berada dilantai 3, sesampainya disana belum dimulai teman-teman masih mengambil beberapa alat untuk praktik, langsung bu.zuliani memanggil saya dan salah satu teman karena praktik ini dilakukan oleh 2orang untuk memasang handscoon dan melakukan praktik mengganti laken pada tempat tidur pasien.

(persiapan alat)




 (finish)

Sakit perutku memang sudah tidak lagi kerasa, saya bergegas pulang setelah praktik usai.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar