Pagi hari menjelang siang matahari sudah tidak malu-malu untuk muncul
dengan pancaran sinarnya yang tajam menyinari alam semesta, kawasan pesantren
sudah dipenuhi oleh mahasiswa FIK yang lalu lalang berangkat kuliah minggu ini,
di kelas Ruang 105 aku duduk diurutan paling depan dengan sakit perut yang
menyiksa pagi ini, Ya Allah saya mohon jangan kambuhkan penyakit ini, dalam
hatiku berbisik memanggil nama Tuhanku. Maag adalah penyakit yang melandaku
sejak duduk dibangku kelas 1 SMA, sekali telat makan langsung nyeri ini terasa,
tidak heran mama dan ayahku selalu mengkhawatirkan keadaanku dipesantren ini
karena penyakit yang tak kunjung sembuh ini.
Pelajaran pancasila sudah dimulai dengan presentasi kelompok 8 dengan
judul ‘pancasila sebagai norma dan etika sebagai solusi bagi pemberantakan
korupsi’, aku memang tidak konsen mendengarkan materi yang dibawakan oleh
kelompok 8, ya tidak lain karena sakit yang menusuk-nusuk perutku. Presntasi
berlangsung lalu ditengah sesi Tanya jawab ada yang menanggapi tepat dari
sebelah kananku, Jujur itu sulit jangan jauh-jauh hingga ke pejabat, banyak
santri-santri di sini yang tak jujur, di zaman yang era globalisasi ini jujur
sangatlah mahal, ibaratkan 1000:1 orang jujur di dunia ini,’sahut Aldi. Aku
berusaha focus setelah bapak Soehadjo(dosen pancasila) berdiri tepat didepanku
dengan menjelaskan materi tersebut. Beliau menjelaskan etika bisa disebut
moral, perbedaannya kalau etika : merupakan sistem dari prinsip-prinsip moral
atau aturan-aturan perilaku sedangkan moral : prinsip-prinsip yang berkaitan
dengan perbuatan baik dan buruk. Korupsi itu melawan kodrat Tuhan, orang yang
melakukan korupsi itu lepas dari Iman ‘dalam kata ekstrimnya dari agama’.
Meskipun jujur itu sulit, tapi kita harus optimis harus berfikir positif,
hati-hatilah dengan fikiran kalian jangan sekali-kali berfikir negative, kita
harus melatih diri untuk selalu berfikir positif dan optimis.
Pelajaran usai sekitar jam 11:10, aku bergegas pergi ke kantin sehat
untuk membeli makanan disana, sebenarnya jam 11:20 ada kontrak BIKK dengan
salah satu dosen pembimbing kami, dengan sepiring nasi ditemani telor ceplok,
sayur capcai dan segelas jeruk hangat yang sudah didepan mata saya makan dengan
lahapnya berharap agar sakit perut ini sembuh.
Jam sudah menunjukkan angka 11:35 saya bergegas naik tangga karena Lab
berada dilantai 3, sesampainya disana belum dimulai teman-teman masih mengambil
beberapa alat untuk praktik, langsung bu.zuliani memanggil saya dan salah satu
teman karena praktik ini dilakukan oleh 2orang untuk memasang handscoon dan
melakukan praktik mengganti laken pada tempat tidur pasien.
(persiapan alat)
(finish)
Sakit perutku
memang sudah tidak lagi kerasa, saya bergegas pulang setelah praktik usai.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar