Liburan UAS hari pertama
Hembusan
angin pagi terasa begitu dingin, pagi ini tidak seperti biasanya lebih dingin
dibandingkan dengan hari-hari sebelumnya. Langit yang semula berkabut gelap,
perlahan mulai terlihat berwarna terang. Mataharipun tiba-tiba naik sejengkal.
Hawa dingin yang sebelumnya masih menyelimuti seluruh pesantren Darul ‘Ulum,
lambat laun sirna ditelan cahaya matahari.
Suasanapun
menjadi kelabu. Sinar mentari pagi yang cerah dan indah laksana sapaan alam yang
sedang tersenyum pada semesta itu seolah bertolak belakang dengan kondisi
tubuhku saat ini, sungguh pagi yang kurang bersahabat, di hari sabtu ini semua
teman-teman kamar pulang mudik ke kampung halaman tetapi berbeda dengan
kondisiku, demam masih tinggi dari semalam, suhu tubuh masih belum stabil.
Waktu
sudah menunjukkan pukul 12:10, pasti diluar sana terasa panas menyengat dari
sinar matahari yang berada ditengah-tengah bumi, teman kamar terlihat sibuk
mengisi tas ranselnya dengan pakaian dan barang-barang yang akan dibawa mudik.
Selesai sholat dhuhur mereka bergegas untuk mengejar waktu dan berpamitan satu
per satu, serius ni zahro
ditinggal sendirian dikamar ? tanyaku kepada faiza. Iya maaf tachi (tachi
adalah nama panggilan khusus untukku dari teman satu kamar), abangku ini mendadak mau balik
sekarang, kamu yang sabar ya sayang besok kan sudah dijemput sama tantemu,
sahutnya. Okelah,
hati-hati dijalan salam sama kedua orang tua mu,sambungku.
Dengan senyum yang ramah dia berkata, Siap!.
Setelah
teman-teman menghilang tak keliatan batang hidungnya rasanya aku pengen nangis
sekeras-kerasnya sambil memanggil nama Ayah, Mama. Tapi aku sudah dewasa dan
tidak boleh cengeng, aku mulai mencari sesuatu yang bisa dilakukan, aku raih
novel ini dan akhirnya aku tenggelam dalam lembaran novel Ayat-Ayat Cinta 2.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar