Masa
liburan didesa kelahiran
Siang ini, hujan mengguyur desa bilaporah terasa sangat
sejuk dan terlihat beberapa daun di kebun salak samping rumah juga menari
dengan turunnya hujan ini. Hujan adalah nikmat dari Allah Swt, kita patut
mensyukuri nikmat tersebut, karena sesuatu yang paling indah adalah bersyukur.
Tetesan air yang jatuh dari langit perlahan mulai tidak
terlihat, rupanya hujan hanya sebentar kurang lebih lima belas menit. Langit
sudah tidak terlihat gelap, matahri kembali menyinari desa kelahiranku ini,
suasana pedesaan ini sangat sepi dan sunyi hanya ada adzan dhuhur yang
berkumandang dengan sangat jelas berbeda dengan tempat tinggalku dijakarta yang
penuh keramaian.
Beberapa kendaraan mulai terdengar bising di telinga banyak
anak remaja pulang dari sekolah menengah pertama. Siang ini aku sedang duduk
ditepan Tv bersama nenek tercinta, sambil mendengarkan cerita dari nenek hingga
membuat kami tersenyum dan tertawa renyah.
Matahari terus tergelincir kearah barat itu tandanya waktu
semakin cepat berlalu tetapi aku belum menemukan aktivitas yang membuat tenaga
dan otak terkuras. Akhirnya aku putuskan untuk bergegas kerumah tante untuk
bertemu keponakan yang lucu-lucu, nek aku pamit ya mau kerumahnya tante mia? Tanyaku kepada nenek sambil menunggu jawaban darinya. Ya sudah
hati-hati jangan terlalu larut malam pulangnya, sahutnya.
Dan ini dia foto – foto keponakanku. Lily dan Al.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar