Selasa, 08 Desember 2015

Tekun Menuju Sukses



Assalamu'alaikum... sahabat sahabati...

Telah sampai kepada kita sebuah kisah dari puluhan bahkan ratusan bahkan ribuan tahun yang lalu . ‘’ Tatkala disebuah lembah bernama bakkah ‘’ .

Sepasang suami istri berjalan ditengah keringnya tandus pasir dan cadas-cadas yang menemani mereka, pada satu titik mereka berdua berjalan , sang istri kemudian menggendong bayinya yang masih kemerahan dan makanannya tidak lain adalah susu dari pada ibunya , lantas pada satu titik sang suami berjalan kearah utara dan kemudian timbul sebuah pertanyaan dari sang istri, kemanakah kini suamiku pergi? . suami itu pergi kearah utara dengan penuh sesak didada , dia memikirkan tentang suatu saat dia benar-benar mendambakan, berdo’a kepada Allah untuk mendapatkan satu pemanis dari pada kehidupan , buah dari pada hati , hasil dari percintaannya dengan istrinya .
Setelah puluhan tahun Allah memberinya seorang bayi laki-laki namun dia diantara dua pilihan , apakah menaati Allah, apakah bersama keluarga yang sangat dicintainya ?

Ketika Selangkah demi selangkah sang istri mengantarkan si.suami lebih jauh dari pada istrinya, lantas sang istri mulai bertanya, memberanikan kemudian membuka lisannya dan bertanya dengan sangat lembut,
‘’ Wahai Ibrahim kemanakah engkau akan pergi ? Ibrahim yang dimaksud tetap berjalan selangkah demi selangkah, kemudian diulangi pertanyaan yang sama ‘’ Wahai Ibrahim apakah engkau berkehendak meninggalkan kami disini ? terhenti langkah Ibrahim , kemudian dia melihat sedikit kebelakang didapatinya satu orang anak yang didamba-dambakan sejak puluhan tahun yang lalu, dan kemudian dipandangi erat istrinya , kemudian dia berbalik dan berjalan kembali  kearah utara, Siti Hajar kemudian menyeru sekali lagi , Wahai Ibrahim apakah kami ditinggalkan , lalu siapa yang mengurus kami disini ?. Nabi Ibrahim berbalik tidak dapat menahan serasa didada , kemudian memegang erat kedua tangan istrinya, kemudian berkata : ‘’Ya’’ dan kemudian Hajar berkata kembali ‘’Wahai Ibrahim , Apakah ini adalah perintah Allah ? dan kemudian dijawab ‘’Ya’’ oleh Nabi Ibrahim. maka Siti Hajar mengucapkan kepada kita satu dari pada seruan iman yang sangat manis , dia berujar ‘ Wahai Ibrahim bila ini perintah Allah , maka tiada sekali-kali Allah akan menyia-nyiakan kita, Allah Maha Kaya , Allah Maha Memiliki Segala-gala-Nya

Nabi Ibrahim dipersilahkan pergi , Siti Hajar ditinggalkan disebuah lembah tandus nan kering tiada seseorang menemani tiada pohon lagi tanaman maka dia tau pada suatu saat ketika dia tetap bertahan disitu cepat atau lambat anaknya harus makan, anaknya harus minum, maka dia mulai berfikir dengan sebuah naluri keibuan dia , maka dia harus mencari air disana , maka diliatnya sebuah lembah bernama Shofa didatanginya lembah itu kemudian dicarinya air dari tempat yang lebih tinggi dan dia tidak mendapatkan air namun ketika dia menoleh kesana kemari dia mendapatkan suatu titik ada kilatan air disana , dia lari menuju air itu ternyata itu hanyalah fatamorgana , dia lanjutkan menuju kepada Marwah , kemudian diliatnya ditempat yang sama  , dijalani lagi kemudian sampe keshafa lagi , 2 kali beliau berjalan , balik lalu kemudian naik lalu kemudian balik lalu kemudian naik , 7 kali beliau berjalan dan ternyata air itu ditemukan bukan dishafa bukan dimarwah , tapi dikaki Nabi Ismail .
Seandainya , kita mari merenung , seandainya Siti Hajar berhenti ketika kedua kali , ketika ketiga kali, ketika keempat kali, ketika keenam kali , beliau berhenti mencari air? tentu tidak ada kisah zamzam , tidak ada air yang kita minum dan kemudian kita berdo’a dengannya , tidak ada ritual Sa’I tidak ada haji dan bahkan tidak ada idul adha yang menjadi salah satu perayaan dari kaum mukmin
Siti Hajar mengajarkan kepada kita ketekunan  bukan sekali, bukan dua, kali bukan tiga, kali bukan empat kali , bukan berapa kali tapi sampai dia mendapatkan apa yang Allah perintahkan.
Ketika ini menyangkut masalah Allah , Allah tiada akan menyia-nyiakan hamba-Nya .
ketekunan dalam menetapi perintah Allah , ketekunan dalam berkorban dalam agama Allah .
InsyaAllah itulah yang akan menghantarkan kesuksesan sejati dunia dan akhirat .

Terima kasih ,

#Kembali mengingat cerita ‘’ Nabi Ibrahim . as & Siti Hajar & Putranya Nabi Ismail . as ‘’

Wa’alaikum Salam .

Tidak ada komentar:

Posting Komentar