Rabu, 18 Mei 2016

Cinta ituuu



Cinta itu memikirkan yang dicintai, bukan hanya kemarin dan kini, tapi nanti. Mari kita berbicara tentang masa depan, agar hari esok yg dijelang bukan suatu kesengsaraan ada hal yang jelas harus dipersiapkan. Mana yang boleh dilakukan dan mana yang harus dihindarkan 

Bila engkau lelaki, engkau harus tau arah saat melangkah. Bila engkau perempuan, seharusnya tau bagaimana bertingkah.

Kita bicara masa depan karena ia tidak semudah yang diperkirakan pemuda-pemuda yang  lalai, juga tidak sesulit yang diceritakan perempuan-perempuan yang bercerai 

Setiap Muslimah tentu saja menginginkan lelaki yang bertanggungjawab, yang menghargai kelebihan kebaikannya, dan yang memaafkan kealpaan-kekurangannya.
Muslimah mana yang tidak ingin lelaki berbudi pekerti, baik hati, tinggi iman, dan lurus  amal? 
Muslimah selalu menanti lelaki elok akhlak padan rasa, yang memiliki kelembutan dengan anaknya, dengan istrinya dia mesra.  Muslimah mana yang tidak mendambakan lelaki yang bisa mengawalnya jauh dari neraka dan membimbingnya menuju surga Allah? 

Lelaki mana yang tidak suka dengan wanita yang cerdik cendekia lagi berparas menawan, yang lisannya seanggun geraknya? Lelaki yang baik pasti menyukai wanita lemah lembut lagi santun, pintar membahagiakan suami dengan masakan dan perhatian. tidak tamak harta dan selalu menjaga kehormatan. Lelaki mana yang tidak memimpikan wanita yang mendukungnya dalam kebaikan dan mengeluarkan kebaikannya, dirindukan bila ditinggal dan menyenangkan bila berjumpa.

SIALNYA kita hidup di zaman Kapitalisme yang mengajarkan lelaki dan wanita masa kini untuk memperhatikan fisik bukan isi, perhatikan badan bukan iman. Kapitalisme sukses menjadikan kebahagiaan materialistis sebagai tujuan tertinggi. Hingga membuat lelaki sejati dalam pandangan islam menjadi barang yang sulit. Hedonisme anak kandung kapitalisme, sukses menjadikan lelaki hanya peduli nikmat  sampai batas kulit
Wajar bila kita melihat dimana-mana lelaki jadi miskin tanggungjawab
bila lelaki yg tidak lulus ujian tanggungjawab dan komitmen, merekalah yg akhirnya masuk dalam jurusan pacaran
.
Cinta disempitkan dalam arti pacaran, terbatas pada rayuan palsu dan gandengan tangan. 
Padahal pendamping yang saleh tiada pernah didapatkan dari proses pacaran.
karena kesalehan dan kebatilan jelas bertentangan. Hak dan batil tidak akan pernah bertemu bagaikan fatamorgana yang janjikan kemuliaan semu. 
Bagaimana bisa lelaki yang sudah memahami pacaran itu perbuatan yang dilarang oleh Allah memaksa dengan berbagai alasan agar engkau berbagi dosa dengan dia melawan Allah, lalu yg seperti ini bisa jadi panduan setelah menikah ? 
Sebelum halal saja dia sudah berani katakan sayang kepadamu, jangan heran bila setelah dia menikah, dia berani katakan itu pada wanita-wanita yg lain, toh sama-sama bermaksiat pada Allah. 
Jika sebelum akad saja ia sudah berani melabuhkan tangannya pada tubuhmu, jangan heran bila setelah menikah ia mampu lakukan itu pada wanita-wanita yang lain, toh sama-sama dosa pada Allah.
Yang tiada takut dosa saat sebelum menikah, tentunya jangan harap ia takut dosa setelah menikah!
#Sumber : buku “Udah Putusin Ajah!”

Seuntai Pesan Untuk Kaum Hawa



Tahukan kalian betapa berbahayanya dirimu?
Tiap jengkal dan lekuk tubuhmu adalah racun yang begitu sempurna…
Yah, sempurna untuk membabat habis keimanan para Adam.

Hawa, tahukah kau betapa berharganya dirimu?
Hingga ALLAH meletakkan surga yang agung ditelapak kakimu,
Hingga dikatakan hancurnya sebuah Negara karena kehancuranmu
Hingga Rasul menyebutmu tiga kali lebih pantas dihormati dari pada kaum Adam.
Maka itu, jadikan dirimu layak dihargai
Tapi tahukan betapa sakit hatiku?
 Ketika aku mendapatkanmu dijalan-jalan, kau umbar auratmu dengan bangga. Ketika tiap lekuk tubuhmu begitu mudah dinikmati, mereka laki-laki yang tak halal bagimu.. ketika kau dengan bebasnya tertawa dan bermanja, pada laki-laki yang menatapmu liar, seolah ingin menerkammu.
Oh hawa, ingatlah.. sebagian besar penghuni neraka adalah kaum wanita! Tak inginkah kau dihormati dan dihargai mereka.. karena kehormatan dan kecerdasanmu?
Ketahuilah wanita, kau indah karena sifat malumu.. Kau mulia karena akhlak dan kehormatanmu
Sukakah kau jika mereka menyukaimu karena betapa cantiknya kamu? Karena betapa ramping tubuhmu? Atau karena kulitmu yang putih mulus? Merasa berhargakah kalian ketika tak ada lagi yang tersembunyi darimu?
Lalu bagaimana kau mampu mengharapkan laki-laki yang mendampingimu kelak… adalah laki-laki yang mulia yang menjaga kehormatannya?
Masihkan kalian berharap mendapatkan yang terbaik sementara diri berlumuran dosa?
Sementara harga diri tercabik dan ternoda
Tapi jangan takut saudariku.. Rabb kita, Allah Maha Pengampun
Tak ada kata terlambat selama jiwa masih dalam raga
Percayalah… walau dosa membumbung tinggi, Ampunan-Nya melangit luas… kembalilah pada fitrahmu, kau indah karena sifat malumu
Jaga dirimu saudariku, Kau Terlalu Berharga…


Peringatan Rasulullah Yang dilupai Muslimah



Wahai muslimah sekalian…
Masih ingatkan anda…
Rasulullah SAW pernah memberi peringatan…
Wahai kaum wanita, bersedekahlah dan banyakkan beristighfar karena sesungguhnya, aku mengetahui bahwa kamu golongan yang banyak sekali antara Ahli Neraka

Kumemerhati diluar sana melihat muslimah seakan-akan lupa pada peringatan Rasulullah SAW ini:
1.      Berapa ramaikah dikalangan kalian masih belum mengenakan tudung?
2.      Berapa ramaikah dikalangan kalian bertudung, tetapi masih tipis, singkat dan mendedahkan dada?
3.      Berapa ramaikah dikalangan kalian bertudung sempurna, tetapi masih memakai sendat, mendedahkan lengan & kaki?
4.      Berapa ramaikah dikalangan kalian berlebih-lebihan dalam perhiasan? Masih meragui keindahan ciptaan asli oleh Allah?
5.      Berapa ramaikah dikalangan kalian bermanja-manja suara dengan lelaki selain keluarga?

Wahai wanita sekalian…

Masih ingatkan kalian akan peringatan Rasulullah SAW? Mengapakah kalian tidak patuh… tanpa kepatuhan, kalian dikira mendustakan usaha Nabi! L pendustaan adalah penghinaan dan berpeluangkah wanita tidak patuh & ingkar mendapat rahmat Allah dan syafaat baginda?

Wahai suami dan ayah, jauhi sifat dayus dan laknasakan tugasmu, pastikan aurat muslimahmu terpelihara…

Sabtu, 14 Mei 2016

Museum Istimewa


Hagia sophia dibangun sekitar 8 abad yang lalu sebagai cathedral namun setelah Sultan Ahmad II berkuasa di Turkey, Hagia Sophia beralih sebagai masjid dengan dibangunnya menara-menara minarets yang menjulang tinggi ke angkasa.

Kini, hagia sophia dijadikan museum oleh pemerintah turkey museum yang istimewa, karena dia satu-satunya museum di dunia yang menjadi saksi bahwa simbol-simbol agama yang berbeda bisa berdampingan mesra disatu rumah ibadah, Aku jadi ngebayangin dulu waktu hagia sophia diambil alih sebagai masjid seperti ini, yang pasti panglima ottoman minta agar gambar catholic diturunkan tetapi ternyata engga ya. Sultan mungkin cukup bijaksana sehingga diperbolehkan, tujuannya supaya kita belajar bahwa islam juga mempunyai cinta, kasih sayang dan ilmu pengetahuan.

Ini adalah kebalikan dari mezquita, cathedral lalu masjid dan sekarang museum Masjid kebanggaan orang Turkey, masjid ini disebut masjid biru karena didalamnya didominasi keramik warna biru.

Pada zamannya dulu, masjid ini tak saja hanya dijadikan masjid sebagai tempat ibadah tetapi juga dijadikan sekolah dan tempat bagi orang yang membutuhkan.

Hagia sophia was build 8 century ago as a chathedral. But after Sultan Ahmed II reigned in Turkey Hagia sophia turned into a mosque with the build up of sky high Minarets.

Now hagia sophia turned into Museum by Turked government A special museum because it's the only museum in the world That with nesses that symbolic  from different religions can seat in harmony in one place of worship Imagine back then, when Hagia sophia was taken over and become the mosque it is today I was sure that the Ottoman commanders would asked the that catholic icons be put down, buy they didn't it's still there / maybe The Sultan was wise enough to leave it on The purpose, so that we can learn that islam also has love, compassion and knowledge.

This is the opposite of Mezquita It was a cathedral, then a mosque, and now it's a museum. This is our revered mosque, it's called the Blue Mosque because the design inside is dominated by blue tiles.

In its glory days, this mosque was not only used as a place of worship but also as a school and a care center to those in need.